Praktik Bertani Jamur
PRAKTIK BERTANI JAMUR
A. TUJUAN
Penerapan teknologi budidaya jamur dengan menggunakan media limbah kayu, dan hasil panen jamur ini sebagai sumber pangan yang bergizi juga untuk membuka peluang usaha dan peningkatan penghasilan dengan membuat:
1. Media bibit untuk pembiakan bibit F0 (biakan murni F0) sebagai starter
2. Media dan biakan bibit induk F1
3. Media dan bibit semai F2
4. Pembuatan media dan produksi jamur F3
B. ALAT DAN BAHAN
1.
C. CARA KERJA
D. DATA HASIL PENGAMATAN
Pembuatan Media F0 (Media FDA):
1. Media untuk biakan murni F0 dari media 200 gram kentang, 20 gram gula pasir dan 14 gram agar-agar yang disterilkan dalam autoclave dalam suhu 1) ... C - ... C, selama 2) ... menit - ... menit.
2. Isolasi spora jamur dari di antara tubuh buah dan tudung jamur yang mengandung banyak spora yang diolesi alkohol 70% dan dipotong 1cm x 1cm menggunakan pisau cutter yang dibakar terlebih dahulu, lalu letakkan di media F0 (cawan petri) selama 3). ... hari miselia memenuhi cawan petri yang disebut biakan murni F0 dan biakan murni ini disimpan di dalam inkubator dengan suhu 4) ... C - ... C.
Pembuatan media F1 (Media F1) dan bibit induk F1:
1. Media untuk biakan induk F1 dari bahan sereal jagung atau sorgum sebanyak 5) ... gram yang direbus dalam 6). ... ml air selama 7). ... menit - ... menit, setelah dingin ditambahkan 8). ... % kapur (CaCO3), simpan dalam botol saus sebanyak 9). ... botol, kemudain disterilkan dalam autoclave dengan suhu 10). ... C - ... C selama ... menit
2. Inokulasi dengan mengambil bibit dari media F0 yang di cawan petri 2 sendok spatula 11). ... cm x ... cm, kemudian dimasukkan ke dalam botol saus media F1 dan disimpan dalam inkubator dengan suhu 12) ... C - ... C selama 13) ... - ... minggu dan 1 cawan petri bibit F0 akan menjadi 14) ... botol bibit induk F1.
Pembuatan Media F2 dan bibit semai F2:
1. Media F2 dari 15). ... gram serbuk kayu, 16). ... gram dedak/bekatul, 17). ... gram tepung jagung, 18). ... gram kapur (CaCO3), dicampur air sebanyak 19). ... % - ... % atau sekitar 20). ... gram air, kemudian ditutup dalam terpal plastik selama 21). ... malam untuk proses pengomposan, lalu masukkan dalam plastik PP size 500 gram (12 cm x 25 cm) dan disterilisasi/pasteurisasi selama 22). ... jam - ... jam dalam drum 200 liter pada suhu 23). ... C - ... C.
2. inokulasi bibit induk F1 ke media F2 dengan mengambil miselia dari media F1 dalam botol sebanyak 23) ... spatula dan dimasukkan ke dalam media F2, kemudian diamkan dalam inkubator selama 24). ... hari pada suhu 25) ... C - ... C, di mana 1 botol bibit F1 akan menjadi 20 baglog bibit semai F2.
Pembuatan Media F3 dan Inokulasi F3
1. Media F3 dibuat dari 100 kg serbuk kayu, 15 kg dedak/bekatul, 5 kg tepung jagung, 1,5 kg kapus (CaCO3), dan 1,5 Kg gypsum (CaSO4) yang diberi air 60-70% atau sekitar 26). ... gram air, simpan 1 malam untuk pengomposan dengan ditutup menggunakan terpal plastik, lalu masukkan ke dalam plastik PP size 2 kg, (18 cm x 35 cm) dan dipasterisasi/disterilisasi selama 6 - 8 jam dalam drum 200 liter dengan suhu 90C - 100C.
2. Inokulasi bibit semai F2 pada media F3 dengan cara mengambil miselia dari F2 sebanyak 2 sendok spatula dan masukkan ke dalam kantong plastik media F3, kemudian disimpan dalam media inkubator selama 30-40 hari pada suhu 27C - 30C. Jika baglog f3 sudah dipenuhi miselia (berwarna putih) maka pindahkan ke kumbung jamur (rumah jamur), simpan pada rak susun dengan direbahkan, 4-6 hari akan menjadi tubuh buah (panen) setelah kertas baglog dibuka.
E. ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN
1. Berapa banyak bahan media jamur yang diperlukan untuk membuat media F3 untuk 50 kantung plastik PP size 1000 gram baglog jamur?
a. Serbuk kayu:
b. Dedak/bekatul:
c. Kapur (CaCO3):
d. Tepung jagung:
e. Gypsum (CaSo4):
2. Apa fungsi bahan berikut dalam pembuatan media F3?
a. Serbuk kayu:
b. dedak/bekatul:
c. Kapur CaCO3:
d. Tepung jagung:
e. Gypsum (CaSO4):
3. Untuk media F3 mengapa harus menggunakan plastik PP?
4. Berapa jam media F3 dalam plastik disterilisasi/dipasteurisasi dengan cara di kukus di dalam drum dengan suhu 90-100C?
5. Apakah fungsi disterilisasi/dipasteurisasi dengan cara di kukus di dalam drum dengan suhu 90-100C?
6. Kapan media F3 diberikan miselia media F2 (bibit jamur)?
7. Berapa lama media F3 akan terisi penuh dengan miselia berwarna putih seperti kapas?
8. Jika satu botol F2 akan menjadi 40 baglog bibit semai F3, berapa banyak media F2 yang dibutuhkan untuk 50 baglog bibit semai F3?
9. Mengapa perlu pengontrolan suhu dan tingkat kelembapan kumbung jamur (rumah jamur) dengan penyemprotan kabut air secara rutin dan memperhatikan sirkulasi udara?
10. Mengapa kebersihan kumbung jamur (rumah jamur) perlu diperhatikan?
F. KESIMPULAN
G. REFLEKSI
by Ai Rohimah, S.Pd
Guru Biologi SMA Negeri 1 Rancaekek
Sumber :
Rosita, Risa. dkk. 2025. Modul Budidaya Jamur. Southeast Asian Regional Center for Tropical Biology. Bogor. Seameo Biotrop.

Comments
Post a Comment